Banjir Bandang Terjang Kabupaten Agam, 15 Orang Meninggal
Suwardi Sinaga - Minggu, 12 Mei 2024 12:22 WIB
Banjir bandang menerjang wilayah Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, Sabtu malam, 11 Mei 2024 pukul 21.00 WIB. Sebanyak 15 orang meninggal dunia.
indomedia.co - Banjir bandang menerjang wilayah Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, Sabtu malam, 11 Mei 2024 pukul 21.00 WIB. Sebanyak 15 orang meninggal dunia.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menjelaskan, pencarian korban dilakukan petugas gabungan di tiga kecamatan terdampak hingga hari ini, Ahad, 12 Mei 2024.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam merilis jumlah korban meninggal sebanyak 15 orang. Dari total tersebut, 11 orang ditemukan di wilayah Kecamatan Canduang dan 4 orang di Kecamatan Sungai Pua. Petugas gabungan yang dikoordinasikan oleh BPBD Kabupaten Agam masih melakukan upaya-upaya penanganan darurat bencana.
"Banjir pandang yang terjadi setelah adanya hujan lebat menerjang tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Canduang, Kecamatan Sungai Pua dan Kecamatan IV Koto," jelasnya.
Di Kecamatan Canduang, dari 11 korban yang dievakuasi sebanyak 4 orang telah teridentifikasi petugas. Sedangkan sisanya masih dalam proses identifikasi. Selain korban jiwa, sebanyak 7 warga Kecamatan Canduang yang mengalami luka-luka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat.
"Limpasan banjir bandang ini menerjang Nagari Bukik Batabuah, Canduang. Petugas Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Agam melaporkan sekitar 90 unit bangunan terendam, baik tempat tinggal warga, fasilitas umum dan tempat usaha," urainya.
Sedangkan, di Kecamatan Sungai Pua, warga yang luka-luka juga telah mendapatkan perawatan di rumah sakit. Data sementara, korban meninggal sebanyak 4 orang, dengan rincian 3 orang yang telah teridentifikasi dan satu lainnya masih dalam proses identifikasi.
"Sementara itu, di Kecamatan IV Koto, banjir merendam di Nagari Koto Tuo. Sekitar 60 warga dievakuasi menuju SMPN 1 Koto Tuo. Sedangkan sejumlah rumah, 20 tempat usaha dan 1 sekolah tergenang banjir di wilayah itu," katanya.
Menyikapi respons darurat, BPBD terus melakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan nagari yang terdampak bencana. Hingga kini, pihak BPBD masih terus memutakhirkan data bangunan terdampak, baik rumah, fasilitas umum dan tempat usaha.
"Pusdalops BNPB juga memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD Sumatera Barat dan kabupaten terdampak," pungkas Abdul Muhari. (***)
Baca berita dan artikel Indomedia.co lainnya di Google News
Editor
: Suwardi Sinaga
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Ini Hasil Pemeriksaan Ombudsman Terhadap Kadisdik, Kepala SMP dan Guru
Longsor di Kabupaten Solok, Semua Korban Berhasil Dievakuasi
BNPB Koreksi Jumlah Korban Meninggal Akibat Longsor Tambang Ilegal di Solok, Bukan 15 Tapi 12 Orang
Tambang Ilegal di Solok Longsor, 15 Meninggal Dunia
Gempa M 5.0 Guncang Bandung Raya
Simulasi Evakuasi Mandiri Potensi Megathrust: Jadi Budaya Seumur Hidup
Komentar