Banjir Masih Genangi Dua Desa di Kubu Raya

Suwardi Sinaga - Kamis, 06 Juni 2024 10:17 WIB
Banjir Masih Genangi Dua Desa di Kubu Raya
BPBD Kabupaten Kubu Raya.
Kondisi banjir yang masih melanda dua desa di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat pada Selasa, 4 Juni 2024.
indomedia.co - Bencana banjir masih melanda dua desa di wilayah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat pada Rabu, 5 Juni 2024.

Demikian disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Rabu, 5 Juni 2024.

Dijelaskan, banjir melanda lima desa sejak Ahad, 12 Mei 2024, di Kecamatan Sungai Ambawang, Rasau Jaya dan Kuala Mandor B. Adapun keenam desa tersebut ialah Desa Pasak Piang, Mega Timur, Retok, Rasau Jaya Umum dan Kuala Mandor A.

Dari peritstiwa itu dilaporkan terdapat 32 kepala keluarga mengungsi secara mandiri ke tempat kerabat yang lebih aman, namun pada hari ini semua sudah kembali ke rumah masing-masing.

"Kondisi terkini, dua desa yang masih tergenang ialah Desa Retok dan Desa Kuala Mandor A yang berada di wilayah Kecamatan Kuala Mandor B," katanya.

Sebanyak 215 kepala keluarga atau 689 jiwa warga Desa Retok masih terendam banjir dengan ketinggian mencapai 180 sentimeter, sedangkan di Desa Kuala Mandor A terdapat 1.152 kepala keluarga atau 4.326 jiwa turut terendam banjir dengan tinggi hingga 170 centimeter.

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kubu Raya telah melakukan penanganan darurat seperti pendataan, evakuasi korban, dan juga monitoring," urainya.

BPBD Kabupaten Kubu Raya terus berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Kalimantan Barat untuk penanganan lebih lanjut karena Kabupaten Kubu Raya dilalui sejumlah sungai yang memiliki hulu di beberapa wilayah tetangga. BPBD juga berikan bantuan permakanan kepada warga yang terdampak, baik yang mengungsi ataupun bertahan di rumah masing-masing.

Saat ini Dinas Kesehatan masih melakukan pelayanan kesehatan bagi warga terdampak, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil pun langsung melakukan penanganan terkait dokumen kependudukan yang rusak.

"Untuk antisipasi kemungkinan terjadinya banjir, BPBD melalui jejaring pihak kecamatan, desa dan destana (desa angguh bencana) untuk menginformasikan kepada warga agar berhati-hati kemungkinan potensi cuaca buruk," pungkas Abdul Muhari. (***)

Baca berita dan artikel Indomedia.co lainnya di Google News

Editor
: Suwardi Sinaga
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru