Cipayung Plus Gelar Aksi, Bobby Nasution Beri Penjelasan Detail Kondisi Kota Medan

Budi W - Senin, 29 Juli 2024 19:42 WIB
Cipayung Plus Gelar Aksi, Bobby Nasution Beri Penjelasan Detail Kondisi Kota Medan
Istimewa
Walikota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution saat temui mahasiswa Cipayung Plus yang menggelar aksi di kantor Walikota Medan, Senin, 29 Juli 2024.
indomedia.co -Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Kota Medan menggelar aksi damai di depan Balaikota Medan, Senin 29 Juli 2024. Aksi itu dilakukan guna menyampaikan tuntutan berkaitan dengan situasi kondisi Kota Medan.

Walikota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution pun langsung menanggapi tuntutan dan aspirasi yang disampaikan puluhan mahasiswa yang menggelar aksi.

Bobby Nasution menyampaikan penjelasan detail apa yang menjadi tuntutan mahasiswa. Ia menyebutkan bahwa tuntutan para mahasiswa tidak sesuai dengan kondisi terjadi di lapangan saat ini.

Sempat terjadi perdebatan antara Walikota dengan para mahasiswa. Namun, apa yang disampaikan dapat dipatahkan dengan berbagai penjelasan yang disampaikan.

Beberapa yang menjadi tuntutan massa yakni, penanganan banjir rob yang tidak terlaksana, aksi begal masih marak terjadi di Kota Medan, dan juga beasiswa kepada mahasiswa miskin belum maksimal sampai saat ini.

"Masalah penanganan banjir rob sudah kami lakukan dengan cara membangun tembok. Tapi, warga menolak. Bahkan, mereka mengajukan syarat. Bukan tidak tuntas. Tapi, warga sekitar menolak," ungkap Bobby.

Begitu juga dengan sejumlah proyek yang disebut mangkrak. Dirinya tidak sependapat. Sebab, beberapa proyek tersebut sedang berlangsung, bukan dihentikan.


"Kalian ini mahasiswa. Masih belajar. Mau kalian dibilang mahasiswa mangkrak. Kan gak mau. Begitu juga dengan proyek Pemko Medan. Ini semua masih dikerjakan. Jadi, bukan mangkrak, " jelasnya.

Begitu juga dalam mengatasi masalah begal di Kota Medan. Pihaknya telah melakukan berbagai upaya. Mulai dari kolaborasi dengan forkopimda dan juga pemasangan CCTV di wilayah Kota Medan yang bisa dipantau melalui ATCS.

Bahkan, kejadian aksi begal yang dicontohkan mahasiswa tidak tepat. Sebab, peristiwa itu terjadi di kawasan Deliserdang yakni, kawasan Jalan Pancing.

"Itu bukan kejadian di Kota Medan. Ada 7 kawasan Deliserdang yang masuk wilayah hukum Polrestabes Medan. Kalau yang disampaikan tadi itu di luar Kota Medan dan tentunya bukan tanggung jawab saya. Pahami dulu wilayah Kota Medan. Kalau wilayah Kota Medan, saya siap bertanggung jawab dan koordinasi terus dengan Forkopimda mengatasinya," ungkapnya.

Terkait dengan masalah begal, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Teddy Jhon yang bersama Bobby ikut menerima para mahasiswa angkat bicara. Dirinya menjelaskan, persoalan begal yang terjadi di wilayah hukumnya adalah tanggung jawabnya.

"Masalah begal yang terjadi di wilayah hukum Polrestabes Medan tanggung jawab saya. Saya terus berkolaborasi dengan Forkopimda. Kami tetap reaksi cepat dalam merespon bila terjadi begal," katanya.

Begitu juga masalah dengan beasiswa mahasiswa dan pemasangan kabel yang terlalu rendah di beberapa kawasan. Bobby menyampaikan secara detail. Bahkan, untuk beasiswa, Pemko Medan telah memberikan 30 ribu bantuan beasiswa kepada mahasiswa sampai saat ini. Setelah mendengar secara detail penjelasan Bobby, mahasiswa pun membubarkan diri.(***)

Baca berita dan artikel Indomedia.co lainnya di Google News

Editor
: Budi W
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar