Gus Yahya, Erick Thohir Hingga Ijeck Hadiri Tasyakuran 1 Abad NU di Ponpes Musthafawiyah

Budi W - Kamis, 18 Mei 2023 22:18 WIB
Gus Yahya, Erick Thohir Hingga Ijeck Hadiri Tasyakuran 1 Abad NU di Ponpes Musthafawiyah
Diskominfo Sumut
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Wagub Sumut Musa Rajekshah menghadiri Tasyakuran 1 Abad NU, di Ponpes Musthafawiyah, Kamis, 18 Mei 2023.
indomedia.co -Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah yang juga Ketua Panitia Tasyakuran 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) menyampaikan, pelaksanaan acara Tasyakuran 1 Abad NU di Pondok Pesantren Musthafawiyah, Purba Baru, telah sesuai dengan permintaan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf.

Hal itu disampaikan Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah, saat menyampaikan laporannya pada acara Tasyakuran 1 Abad NU sekaligus Silaturahmi Akbar Warga dan Kader NU se-Sumut di Ponpes Musthafawiyah, Purba Baru, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Kamis, 18 Mei 2023.

"Perlu kami sampaikan rangkaian acara ini sesuai atas arahan Ketua Pengurus Nahdlatul Ulama, Gus Yahya. Saat Ketua PWNU Sumut Bapak Marahalim menyampaikan rencana acara ini, Gus Yahya merespons positif dan meminta agar pelaksanaannya dibuat di Pesantren Musthafawiyah," ujar Ijeck.

Lanjut Ijeck, pihaknya menerima saran dengan antusias mengingat sejarah lahirnya NU pertama kali di Sumut berasal dari Madina, dicetuskan oleh Syekh Musthafa bin Husein bin Umar Nasution Al-Mandaily yang juga pendiri Ponpes Musthafawiyah. Jadi Madina merupakan titik nol lahirnya NU di Sumut.

"Kami berterima kasih kepada Gus Yahya mengingat sejarah NU datang ke Sumut adalah dari orang tua kita almarhum KH Mustafa Husein. Semoga acara ini dapat memperkuat silaturahmi kita sesama warga dan kader NU di Sumatera Utara," ujar Ijeck.

Berbagai rangkaian kegiatan, kata Ijeck, telah dilaksanakan mengisi Tasyakuran 1 Abad NU ini mulai dari seminar nasional, halaqoh sejarah perjuangan NU di Sumut, lomba syubbanul wathon dan sholawat, istighosah kubro, doa bersama hingga ziarah kubro. Pada acara puncak juga dilaksanakan pelantikan Pengurus PWNU Sumut dan pelantikan Alumni Keluarga Besar Abituren Musthafawiyah
(Kamus) Indonesia.

Hal itu dibenarkan Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf yang akrab disapa Gus Yahua. Disampaikannya, Madina menjadi titik nol berdirinya NU di Sumut.

"Di Mandailing Natal inilah titik nol Nahdlatul Ulama di Sumatera Utara, itu sebabnya saya sengaja secara khusus minta kepada Ketua Marahalim untuk menyelenggarakan upacara pelantikan pengurus di Pesantren Musthafawiyah ini, karena dahulu pada Tahun 1945 pemimpin pondok pesantren ini menjadi salah satu pelopor hadirnya NU di Sumut," katanya.

Lanjut Gus Yahya, saat ini NU telah memasuki abad kedua. Ia pun mengingatkan seluruh kader untuk terus serius dalam menjadikn NU digdaya dan mampu berkhidmat untuk rakyat.

"Kita tidak boleh menyia-nyiakan momentum besar dimana sumber daya Nahdlatul Ulama yang semakin meraksasa, kita konsolidasikan dengan sungguh-sungguh untuk menjadikan Nahdlatul Ulama ini digdaya dan mampu berkhidmat kepada seluruh rakyat Indonesia," harapnya.

Gus Yahya mengingatkan PWNU Sumut yang baru dilantik untuk menomorsatukan ikhtiar agar seluruh masyarakat menerima faedah dari NU.

"PBNU saat ini sedang dengan keras melaksanakan suatu agenda jam'iyah, program organisasi yang disebut Gerakan Keluarga Maslahat NU, ini adalah cara NU untuk mendorong agar seluruh jajaran pengurusan sampai ke desa-desa secara serius memperhatikan apa yang jadi hajat masyarakat dan kemudian bekerja keras untuk memenuhinya," ujarnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan jika mau menjaga Indonesia, maka haruslah menjaga Islam.

"Kita tahu kemerdekaaan Indonesia tidak mungkin terjadi tanpa pengorbanan tokoh-tokoh Islam, para pesantren dan umat Islam itu sendiri. Jaga Islam, jaga Indonesia artinya bahwa ketika Islam diberkahkan Indonesia insyaallah juga berkah. Ketika Islam dimajukan insyaallah, Indonesia juga maju," ujarnya.

Disampaikan Erick, seperti yang dipesankan Ketua Umum PBNU kepada dirinya, pendidikan dan ekonomi umat adalah kunci kemajuan untuk bangsa ke depan.

"Karena itu sudah seharusnya kita umat Islam menghadirkan solusi sebagai wujud cinta kita tehadap bangsa ini. Mengadirkan solusi atas lapangan pekerjaan, menghadirkan solusi atas ekonomi kerakyatan, menghadirkan solusi atas kerukunan umat beragama sesuai dengan nafas yang kita punyai hari ini dan tentu terpenting juga menghadirkan solusi atas akses pendidikan," katanya.

Lanjutnya, 1 abad NU menunjukkan bahwa NU sudah kuat, namun kekutan ini tidak cukup kalau tidak dibarengi dengan visi dan mentalitas yang kuat.

"Abad kedua NU ini penting menjadi landasan kita ke depan untuk lebih baik lagi. Saya ucapkan terima kasih atas undangannya untuk menghadiri acara ini," tutup Erick Thohir.

Hadir dalam acara Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, Omak Zahara Hanum Lubis, Mudir Pondok Pesantren Mustafawiyah KH Mustafa Bakri Nasution, Ketua MUI Sumut Maratua Simanjuntak, Stafsus Wapres Arif Rahmasnyah Marbun, Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak, Wakil Bendahara PBNU sekaligus Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan, Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Sumut Ahmad Qosbi, Wakil Ketua DPRD Sumut Harun Mustafa Nasution, Rektor UIN Sumut Prof Nurhayati. (***)

Baca berita dan artikel Indomedia.co lainnya di Google News

Editor
: Suwardi Sinaga
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar