Hasyim SE Buktikan Politik Humanis: Berbagi Bersama Santri dan Anak Panti di HSN
                        Suwardi Sinaga - Jumat, 24 Oktober 2025  20:04 WIB                    
                 
                Istimewa
                        
                        Dalam semangat memperingati HSN 2025, Ketua PDIP Kota Medan, Hasyim, S.E., bersama KAMAR-PASU menggelar kegiatan sosial berbagi 200 paket makanan kepada masyarakat dan anak-anak panti asuhan di Kota Medan.
                    indomedia.co - Dalam semangat memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025 yang jatuh pada 22 Oktober 2025, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan, Hasyim, S.E., bersama Koalisi Aktivis Mahasiswa dan Rakyat Pergerakan Sumatera Utara (KAMAR-PASU) menggelar kegiatan sosial berbagi tali asih berupa 200 paket makanan kepada masyarakat dan anak-anak panti asuhan di Kota Medan. Kegiatan ini menjadi simbol nyata dari nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, serta penghargaan terhadap perjuangan dan pengabdian kaum santri bagi bangsa.
                                
                        
                        Ketua KAMAR-PASU, Nur Ahmad, didampingi oleh panitia kegiatan Maulida WP, menyampaikan bahwa aksi sosial ini merupakan bentuk kepedulian bersama untuk memperkuat solidaritas sosial di tengah perbedaan.
"Hari Santri bukan hanya milik umat Islam, tetapi momentum kebangsaan yang mengajarkan nilai keikhlasan, persaudaraan, dan cinta tanah air. Bersama Pak Hasyim, kami ingin menunjukkan bahwa nilai-nilai itu bisa dihidupkan oleh siapa pun yang mencintai Indonesia," ujarnya Jumat, 24 Oktober 2025.
Dalam kegiatan yang berlangsung penuh keakraban tersebut, Hasyim, S.E., tampak berbaur dengan masyarakat dan anak-anak panti, membagikan langsung paket makanan dengan senyum ramah. Ia menegaskan bahwa semangat Hari Santri adalah semangat gotong royong, yang selaras dengan jati diri bangsa Indonesia.
"Santri mengajarkan ketulusan dalam berbuat. Hari ini kita ingin meneladani itu dengan aksi nyata, saling berbagi dan mempererat persaudaraan," tutur Hasyim.
Sebagai Ketua PDI Perjuangan Kota Medan, Hasyim, S.E., dikenal sebagai sosok pemimpin yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan toleransi lintas iman. Meski berasal dari latar belakang non-Muslim, ia menunjukkan kepedulian yang besar terhadap peringatan Hari Santri Nasional, menandakan bahwa nilai-nilai kebangsaan dapat menyatukan setiap warga tanpa sekat agama maupun etnis.
"Persaudaraan sejati itu lahir dari hati yang tulus, bukan dari kesamaan keyakinan. Hari Santri mengingatkan kita semua akan pentingnya menghormati dan mencintai sesama," katanya.
Gerakan sosial yang diinisiasi Hasyim, S.E., bersama KAMAR-PASU ini juga sejalan dengan semangat Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, yang sebelumnya menyatakan dukungan penuh terhadap pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren di Kementerian Agama. Dukungan tersebut menjadi bagian dari komitmen PDI Perjuangan untuk memperkuat peran pesantren dalam mencetak generasi bangsa yang religius, toleran, dan berkarakter kebangsaan.
Menurut Hasyim, perjuangan para santri dan pesantren dalam menjaga keutuhan bangsa merupakan bagian penting dari perjalanan Indonesia. Ia menilai langkah PDI Perjuangan melalui Sekjen Hasto sangat relevan dengan semangat kebhinekaan yang harus terus dijaga.
"Pesantren adalah benteng moral bangsa. Dukungan terhadap penguatan lembaga ini bukan hanya untuk umat Islam, tapi untuk seluruh bangsa Indonesia. Karena dari santri lahir nilai-nilai nasionalisme dan cinta tanah air yang sejati," tegasnya.
Nur Ahmad menambahkan, kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk ikut membangun semangat toleransi dan kepedulian sosial. Ia menilai Hasyim, S.E., sebagai figur yang konsisten menjembatani berbagai kalangan dengan pendekatan humanis.
"Pak Hasyim memberi contoh bahwa politik bisa menjadi alat pemersatu, bukan pemecah. Beliau hadir bukan hanya sebagai politisi, tapi sebagai sahabat bagi semua golongan," ungkapnya.
Di tengah suasana kebersamaan, Maulida WP sebagai panitia kegiatan juga mengapresiasi dukungan Hasyim, S.E., yang selalu hadir di tengah masyarakat tanpa memandang latar belakang.
"Kegiatan ini tidak hanya berbagi makanan, tapi juga berbagi kasih dan semangat kebersamaan. Pak Hasyim mengajarkan bahwa keberagaman itu bukan alasan untuk berjarak, tapi alasan untuk saling mendekat," ucapnya dengan penuh haru.
Momentum Hari Santri Nasional tahun ini menjadi pengingat bahwa semangat perjuangan, keikhlasan, dan cinta tanah air tidak mengenal batas agama maupun golongan. Melalui kegiatan ini, Hasyim, S.E., bersama KAMAR-PASU berhasil menegaskan bahwa politik yang berjiwa rakyat adalah politik yang menghidupkan nilai kemanusiaan. Dengan aksi nyata berbagi dan merangkul semua lapisan masyarakat, Hasyim, S.E., memperlihatkan bahwa toleransi bukan hanya kata, tetapi tindakan — dan itulah teladan sejati dari seorang pemimpin rakyat. ***
Baca berita dan artikel Indomedia.co lainnya di Google News
Ikuti berita dan artikel lainnya di Saluran WhatsApp Indomedia.co
Editor
: Suwardi Sinaga
                            SHARE:
                            
  
                            
                        
                    
                     Tags
                
            
                     Berita Terkait
                
             
                        Momentum Hari Santri Nasional, Hasyim SE Dukung Kegiatan Santunan Anak Yatim & Duafa di Medan
 
                        ARMED-10: Hasyim SE Bukan Sekadar Politisi, Tapi Pemersatu yang Menyatukan Medan dalam Harmoni
 
                        H Indra Pohan: Hasyim SE Arsitek Kemenangan PDIP Medan, Simbol Toleransi dan Keteguhan Politik
 
                        Serikat Wanita Muslimah Nusantara: Hasyim SE Sosok Pemimpin Inklusif, Jangan Dilemahkan dengan Isu SARA
 
                        Forum Komunikasi Wanita Islam Indonesia: Isu SARA untuk Menjatuhkan Hasyim Adalah Politik Murahan
                     Komentar
                
             
                