Ibey Ketua Remaja Masjid Sumut Kecam Aksi Polisi Bubarkan Massa di Masjid Raya Sumbar
Suwardi Sinaga - Sabtu, 05 Agustus 2023 21:07 WIB
Ketua Prima DMI Sumut Irwansyah Putra Nasution.
indomedia.co - Aksi polisi membubarkan massa pendemo di Masjid Raya Sumatera Barat mendapat sorotan dari Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (Prima DMI) Sumatera Utara.
Ketua Prima DMI Sumut Irwansyah Putra Nasution mengatakan aksi polisi yang membubarkan paksa massa masyarakat dari Air Bangis, Pasaman Barat, Sumbar, yang saat itu sedang berada di lokasi Masjid Raya Sumbar, dipertanyakan.
"Terlihat dari video yang beredar, dan pemberitaan media, polisi masuk ke dalam masjid dengan menggunakan sepatu, pakaian lengkap dan juga senjata. Inikan aneh," kata Irwansyah Putra Nasution yang akrab disapa Ibey dalam keterangan tertulis, Sabtu, 5 Agustus 2023.
Ia menjelaskan, masjid merupakan rumah ibadah tempat ditemukannnya kedamaian, rumah suci yang kebersihannya harus dijaga, tempat umat Islam menjalankan ibadah menyembah Sang Khalik.
Dari pemberitaan dilihat, banyak polisi yang menggunakan sepatu masuk dan menginjak sajadah. Apakah polisi lupa, bahwa menegakkan hukum tidak boleh dengan cara melanggar hukum.
"Yang saya kecam adalah tindakan tidak profesional tersebut. Masuk masjid pakai sepatu, injak sajadah. Yang perlu dievaluasi bukan hanya bawahan tapi juga Kapolda dan jajaran. Bahkan Kapolri," ungkap Irwansyah yang juga berprofesi sebagai advokat.
"Selain evaluasi jabatan, Kapolri harus menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas tindakan anggotanya. Jangan sampai isu ini menjadi liar dan menyakiti umat Islam lainnya di Indonesia," pinta Bendahara Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sumut itu.
Lanjut Ketua Prima DMI Sumut, tidak dengan tindakan refresif dan paksa untuk membubarkan massa. Masih banyak cara yang lebih elegan dan manusiawi dalam mencari solusi permasalahan yang ada.
Menurunkan pasukan Brimob bersenjata lengkap untuk membubarkan massa yang kebanyakan orang tua, ibu-ibu dan anak-anak, itu menandakan Kapolda Sumatera Barat tidak memiliki ide, tidak profesional dan tidak dekat dengan masyarakatnya.
Ditambah lagi, Gubernur Sumbar yang nuraninya dipertanyakan karena tidak mau menemui massa.
"Terlepas dari tuntutan masyarakat pendemo, seharusnya Gubernur dan Kapolda turun untuk menemui massa dan menenangkannya. Bukan malah blunder jadi seperti ini," bebernya.
Prima DMI Sumut mendukung program strategis nasional yang akan dilaksanakan di Sumbar, tapi juga tidak dengan menekan dan mengesampingkan hak-hak masyarakat serta rasa keadilan di negeri ini.
Irwansyah menegaskan, jangan sampai masyarakat khususnya umat Islam kecewa dan semakin tidak percaya terhadap Polri, dan jangan sampai isu ini dikelola menjadi bahan politik.
"Inikan udah masuk tahun politik, akan banyak orang yang berkepentingan. Jangan sampai jadi bahan orang yang tidak bertanggung jawab. Intinya selesaikan dan Polri minta maaf," tutupnya. (***)
Baca berita dan artikel Indomedia.co lainnya di Google News
Editor
: Suwardi Sinaga
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Babak Baru Dugaan Pemalsuan Dokumen, Pengacara Korban Laporkan Bawaslu dan KPU Tapsel ke DKPP
Pengumuman Calon Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota Terpilih Masa Jabatan 2023-2028 Provinsi Sumatera Barat
Kembali Mendapat Ancaman, Pengacara Sulhanda Ajak Publik Ikut Mengawal Kasus Pembunuhan Mantan Anggota DPRD Langkat
Kena Teror, Rumah Ken Admiral Kini Dijaga Polisi
Tato Tersangka Pembunuhan Mantan Anggota DPRD Langkat Ajukan Justice Collaborator
Komentar