Jurnalis Medan Titip Pesan Untuk Oegroseno
Suwardi Sinaga - Kamis, 08 Februari 2024 22:39 WIB
Oegroseno foto bersama jurnalis di Medan, Kamis, 8 Februari 2024.
indomedia.co - Forum Jurnalis Medan (FJM) menitipkan empat pesan kepada Komjen Pol (Purn) Drs Oegroseno SH jika terpilih menjadi Anggota DRR RI nantinya.
Pesan tersebut dititipkan awak media dalam acara Obrolan Gimik Aksi Politik (OGAP) Oegro di Warkop Incek Budi (WIB), Jalan Agus Salim, Medan Polonia, Medan, Sumatera Utara (Sumut), Kamis sore, 8 Februari 2024.
Empat poin Pesan Jurnalis untuk Oegroseno adalah; Jurnalis Medan menyatakan apresiasi terhadap Oegroseno karena maju dalam kompetisi pemilihan anggota DPR RI Dapil Sumut 1. Keikutsertaan Oegroseno harus menjadi komitmen kuat dalam memperjuangkan hak-hak sebagian masyarakat Sumut di Senayan jika terpilih nantinya.
Poin kedua; Jurnalis Medan mendorong Oegroseno berperan aktif agar pihak penyidik kepolisian mengedepankan penggunaan Undang-Undang No 40 Tahun 1999 Tentang Pers dalam menyelesaikan hukum terkait delik pers, tidak lagi menggunakan KUHPidana sebagai rujukan utama.
Poin ketiga; Jurnalis Medan mendorong Oegroseno terlibat aktif dalam perjuangan mengembalikan peran DPR RI pada khittahnya sebagai wakil rakyat, bukan menjadi kelompok orang yang dapat ditunggangi rezim berkuasa, kaum kapitalis dan oligarki.
Poin terakhir; Jurnalis Medan meminta Oegroseno amanah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi) sebagai wakil rakyat dengan mengedepankan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan.
Ketua Panitia OGAP Oegro Teguh Angga Panjaitan menyebutkan, OGAP merupakan wadah diskusi bagi semua pihak dalam menyampaikan gagasan, ide dan pemikiran yang disampaikan kepada jurnalis secara langsung.
"Sesuai dengan nama program acaranya, OGAP itu Obrloan, Gimik dan Aksi Politik. Mereka yang kita undang, bebas bicara apa saja. Kawan-kawan jurnalis pun bebas "mengogap" narasumber. Apakah gagasannya kuat atau sekadar setengah hati," ujar Teguh.
Dalam bahasa prokem anak Medan, ogap identik dengan menantang, melawan atau mengeluarkan suara keras kepada pihak lain dengan tujuan membuat lawan ciut.
"Pak Oegro kita ogap, kenapa berani kali maju jadi caleg DPR RI Dapil Sumut 1. Apa dasar pertimbangan beliau," sebut Teguh.
Teguh juga mengatakan, semua pihak mendapat kesempatan yang sama menjadi narasumber dalam diskusi OGAP.
"Kali ini Pak Oegroseno. Berikutnya bisa siapa saja yang siap untuk datang diskusi dengan jurnalis di Medan," tambah Teguh.
Sementara Oegroseno mengatakan, pertimbangan mendasar mengapa maju sebagai Caleg DRI RI Dapil Sumut 1 nomor urut 7 dari Partai Nasdem adalah dalam konteks menyelesaikan tanggung jawab yang belum rampung.
"Pengabdian kepada negara sudah selesai sejak pensiun dari Polri. Masih tersisa tanggungjawab kepada masyarakat di Sumut. Tanggung jawab menegakkan supremasi hukum bagi masyarakat marjinal," sebut Oegro.
Oegro berkisah, saat menjabat Kapolda Sumut periode 2010-2011, banyak persoalan hukum yang diselesaikan dengan sebuah kebijakan non resmi, tanpa melewati prosedur lazim yang berbelit-belit.
"Ada seorang ibu dari Labuhanbatu yang datang ke rumah dinas saya, mengadu rumahnya dicaplok pengusaha, saya langsung telepon kapolresnya untuk diselesaikan paling lama dua hari. Syukur, persoalan selesai," tegas Oegroseno.
Demikian juga kasus seorang tukang cuci yang ditangkap atas tuduhan sebagai pengguna narkoba di Medan.
"Saya langsung minta dilakukan gelar perkara. Saya pimpin langsung di Polresta Medan kala itu. Setelah gelar perkara, tersangka tukang cuci tidak terbukti bersalah, saya langsung minta untuk dibebaskan," kenang Oegro.
Oegroseno menilai, jika petugas kepolisian bijak melihat suatu permasalahan, akan banyak persoalan hukum yang dapat diselesaikan dengan mudah.
"Ini yang saya maksud dengan sisa tanggung jawab di Sumut," tutup Oegroseno.
Dalam kesempatan tersebut, Oegro juga mengulas kembali peristiwa penumpasan kelompok bersenjata perampok Bank CIMB Niaga Cabang Medan Aksara medio Agustus 2010. Ia menjabat sebagai Kapolda Sumut kala itu.
"Dalam pengungkapan kasus, awalnya kita tidak punya petujuk jelas. Mulai darimana mengusutnya. TKP juga sudah rusak. Tidak ada petunjuk jelas, walau sudah olah TKP. Sempat pusing juga waktu itu," kisah Oegro.
"Tapi saya bismillah saja. Pelan-pelan. Jajaran saya perintahkan untuk fokus. Buka mata dan telinga. Analisis semua kemungkinan. Terkecil jangan sampai lewat. Dengan bantuan semua pihak, akhirnya terungkap juga," papar Oegro.
Oegroseno juga menyinggung sejumlah kalangan yang mengaitkan momentum kasus perampokan Bank CIMB Niaga tersebut menjadi batu sandungan masuk dalam bursa pemilihan Kapolri kala itu.
"Saya tidak berniat sama sekali jadi Kapolri. Benar atau tidak tentang dugaan itu, saya tidak tertarik menanggapinya waktu itu. Benar terorisme atau hanya kelompok bersenjata, pada intinya kasus bisa diungkap dan pelakunya ditangkap. Memang dari 11, hanya 3 yang ditangkap hidup. Lainnya tertembak saat penangkapan," jelas Oegroseno.
Selain menyerahkan 4 Pesan Jurnalis, jurnalis foto senior Tarmizi Harva yang hadir sebagai peserta diskusi OGAP Oegro, menyerahkan sebuah buku sebagai cenderamata kepada Oegroseno.
"Dulu Jenderal Oegro pernah bantu saya. Soal kasus KDRT yang menimpa salah seorang keluarga. Beliau langsung respon dan bantu. Persoalan hukum jadi sederhana kalau berurusan dengan Beliau," sebut Tarmizi.
Komjen Pol (Purn) Oegroseno menapak karir cemerlang di kepolisian. Polisi baik ini menduduki sejumlah jabatan strategis diantaranya Kapolda Sumut periode 2010-2011, Kallmdiklat Polri periode 2011-2012, Kabaharkam Polri periode 2012-2013, dan Wakapolri periode 2013-2014.
Selain itu, Oegroseno juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI) sejak tahun 2018 hingga sekarang. Oegro kini juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Penasehat Timnas AMIN. (***)
Baca berita dan artikel Indomedia.co lainnya di Google News
Editor
: Suwardi Sinaga
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar