Ketua PKB Sumut Tanggapi Pencopotan Ashari Tambunan Dari Pengurus PBNU

MS Putra - Sabtu, 16 September 2023 23:10 WIB
Ketua PKB Sumut Tanggapi Pencopotan Ashari Tambunan Dari Pengurus PBNU
Istimewa
Ketua DPW PKB Sumatera Utara HM Jafar Sukhairi Nasution.
indomedia.co - Ketua DPW PKB Sumatera Utara HM Jafar Sukhairi Nasution menanggapi pencopotan Ashari Tambunan sebagai Bendahara PBNU. Menurut Sukhairi, pencopotan Ashari Tambunan seperti dagelan, karena menurutnya Ashari Tambunan merupakan sosok yang cukup keras berjuang untuk membesarkan Nahdatul Ulama (NU) khususnya di Sumatera Utara.

"Pak Ashari itu kita tahu sendiri track recordnya seperti apa. Dua periode dia pimpin PWNU Sumut, bisa dikatakan berhasil. Ditambah lagi dia adalah Bupati Deli Serdang dua periode," ungkap Sukhairi kepada wartawan di Panyabungan, Jumat, 15 September 2023.

Sukhairi pun menilai apapun alasan PBNU untuk mencopot Ashari Tambunan itu terserah pada PBNU itu sendiri sehingga dia tak ingin terlalu jauh mencampuri hal itu. Hanya saja, secara pribadi, Sukhairi menilai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merupakan anak ideologis Nahdlatul Ulama.

"Tidak bisa dipisahkan PKB dengan NU. Partai ini lahir dari NU, sehingga bisa dikatakan PKB ini adalah anaknya NU," ungkapnya.

Sukhairi menambahkan, untuk itu kultur NU yang sudah terbentuk dan mendarah daging di masyarakat sebaiknya jangan dicampuri atau dirusak. Sehingga masyarakat, tidak terpecah belah dan menimbulkan konflik.

"Kultur NU itu sudah mendarah daging. Biarkan kultur itu terus hidup di masyarakat. Jangan dirusak kultur yang sudah mendarah daging ini," jelasnya.

Sukhairi mengatakan ada sekitar 60 juta kultur NU yang dia yakini mendukung pasangan Anies-Muhaimin (Amin). Karena menurut Sukhairi, pasangan Amin ini merupakan representatif dari keberagaman budaya di Indonesia.

"Pasangan Amin ini, seperti kultur NU. Beragam dan menyatu untuk membesarkan NU," tegasnya.

Menanggapi Pernyataan Menteri Agama

Pria keturunan Ulama Madina itu juga menyesalkan pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menyatakan pasangan Amin adalah bid'ah. Dia menilai seharusnya pernyataan tersebut tidak diucapkan oleh seorang Menteri Agama.

"Menteri Agama harusnya menjadi penyejuk dan perekat bagi keberagaman umat beragama. Namun dengan keluarnya pernyataan itu kita menyesalkan pernyataan tersebut," tuturnya.

Dia menilai seharusnya di tahun politik ini, Menteri Agama bisa menunjukkan independensinya. Tidak memihak atau mendukung salah satu calon.

"Masyarakat kita itu sudah cerdas. Kita serahkan semuanya kepada masyarakat untuk memilih," tegasnya.

Dia juga berharap Menteri Agama bisa meminta maaf atas pernyataannya. Sehingga masyarakat bisa objektif dalam menentukan pilihannya. (***)

Baca berita dan artikel Indomedia.co lainnya di Google News

Editor
: Suwardi Sinaga
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru