Potensi Kemarau Panjang Tahun Ini, BNPB Siapkan Strategi Pencegahan Karhutla
Budi W - Sabtu, 21 Januari 2023 20:14 WIB
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat memberikan paparan kepada peserta Rapat Koordinasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2023 di Kantor KLHK, Jakarta, Jumat, 20 Januari 2023.
indomedia.co -Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan strategi pencegahan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mengingat prediksi pada Tahun 2023 curah hujan akan menurun dan Indonesia akan mengalami kondisi lebih kering dibandingkan tiga tahun terakhir.
Hal itu diungkap Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat menghadiri Rapat Koordinasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2023 yang dihelat di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta Jumat, 20 Januari 2023.
Suharyanto mengatakan, potensi terjadinya karhutla juga semakin tinggi karena kondisi lahan akan ikut kering jika curah hujan menurun.
"Tahun 2023 diprediksi cuaca kemaraunya lebih tinggi dibanding Tahun 2022, 2021 dan 2020. BNPB siapkan langkah-langkah pencegahan agar karhutlanya dapat dikendalikan dan diatasi," ujar Suharyanto.
Adapun langkah-langkah yang dimaksud antara lain dengan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, menyiapkan operasi darat dan udara serta melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
"Rencana 2023, kita akan menyiagakan lebih banyak helikopter, 49 unit helikopter. Jika masih kurang, BNPB akan berupaya memenuhi kebutuhan," kata Suharyanto.
"Helikopter untuk patroli dan water bombing, kemudian melakukan teknologi modifikasi cuaca untuk merekayasa cuaca, termasuk menyiapkan dana siap pakai untuk operasional," lanjutnya.
Kepala BNPB mengimbau pemerintah daerah agar menetapkan status kedaruratan, karena BNPB belum bisa memberikan dukungan jika belum ada status tersebut.
"Dana BNPB bisa mendukung masuk ke daerah, syaratnya jika sudah ada status siaga darurat atau tanggap darurat," pungkasnya.
Sementara itu, upaya melakukan penanganan Karhutla pada Tahun 2022 yang lalu cukup berhasil, lahan yang terbakar pun menurun dibandingkan Tahun 2021.
Pada Tahun 2022, BNPB menurunkan 55 unit helikopter water bombing dan 33 unit untuk patroli. Luas lahan terbakar menurun dari 358.867 hektar pada Tahun 2021 menjadi 204.894 hektar pada 2022.
Faktor alam juga mempengaruhi turunnya luas lahan terbakar, tahun 2022 kondisi cuaca relatif lebih basah dari Tahun 2021. (***)
Baca berita dan artikel Indomedia.co lainnya di Google News
Editor
: Suwardi Sinaga
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Bertolak ke Sukabumi, Kepala BNPB Pastikan Penanganan Darurat Berjalan Optimal
Cuaca Ekstrem Picu Banjir, Longsor dan Pergerakan Tanah di Sukabumi
Dua Orang Meninggal Tertimbun Longsor di Cianjur
Tiga Orang Masih Dalam Pencarian Pascabanjir Bandang dan Longsor di Deli Serdang
BNPB Salurkan Bantuan Respons Darurat Pascalongsor Karo
BNPB Pastikan Penanganan Darurat Banjir dan Longsor di Tapsel dan Palas Berjalan Efektif
Komentar