SMRC: Sistem Proporsional Tertutup Akan Menurunkan Tingkat Partisipasi Pemilih
Suwardi Sinaga - Senin, 12 Juni 2023 21:38 WIB

SMRC
Hasil survei SMRC.
indomedia.co - Jika Mahkamah Konstitusi mengabulkan gugatan sistem pemilihan umum proporsional terbuka dan mengubahnya menjadi sistem proporsional tertutup, partisipasi publik dalam mengikuti pemilihan umum akan berkurang drastis.
Demikian hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk Sikap Publik Terhadap Gugatan Sistem Pemilu yang digelar pada 30-31 Mei 2023 melalui telepon.
Hasil survei itu dipresentasikan Direktur Riset SMRC Deni Irvani, Senin, 12 Juni 2023.
Deni menunjukkan jika Pemilu 2024 nanti dilakukan dengan sistem pemilihan tertutup, hanya 58 persen warga yang menyatakan akan ikut memilih. Sementara yang menyatakan tidak akan ikut memilih sebesar 36 persen. Masih ada 6 persen yang tidak menjawab.
Deni menjelaskan bahwa 58 persen warga yang akan ikut memilih dalam sistem pemilihan tertutup ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat partisipasi dalam Pemilu 2019 dengan sistem proporsional terbuka yang mencapai 82 persen.
"Sistem proporsional tertutup berpotensi besar menurunkan tingkat partisipasi publik dalam pemilihan umum," simpulnya.
Pemilihan sampel dalam survei ini dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Survei terakhir dilakukan pada 30-31 Mei 2023 dengan sampel sebanyak 909 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Margin of error survei diperkirakan ±3.3% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Deni menjelaskan bahwa pemilih kritis adalah pemilih yang punya akses ke sumber informasi sosial politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon atau cellphone sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita sosial politik.
Mereka umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan. Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80%. (***)
Baca berita dan artikel Indomedia.co lainnya di Google News
Editor
: Suwardi Sinaga
SHARE:
Tags
Berita Terkait

Quick Count SMRC: Ahmad Luthfi-Taj Yasin Unggul di Jawa Tengah

Quick Count SMRC: Pramono Anung-Rano Karno Unggul di Jakarta

SMRC: Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana dan Perlindungan KDRT Paling Dibutuhkan Publik

SMRC: Prabowo-Gibran Lebih Kuat Dapat Dukungan Warga Bukan Anggota Organisasi Keagamaan

SMRC: 61 Persen Publik Menilai Putusan MK Untuk Memenuhi Keinginan Gibran Menjadi Cawapres

SMRC: Pascadeklarasi Anies-Muhaimin, Suara PKB di Jatim Menurun
Komentar