Tinjau Lokasi Terdampak Longsor Natuna, Kepala BNPB Minta Pencarian Warga yang Hilang Jadi Prioritas Utama
Budi W - Rabu, 08 Maret 2023 23:10 WIB

BNPB
Anggota TNI, Polri, Damkar dan relawan mengangkat kantong berizi jenazah korban banjir bandang dan tanah longsor di Kampung Genteng, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Rabu, 8 Maret 2023.
indomedia.co -Sebanyak 35 warga masih dinyatakan hilang sejak terjadinya tanah longsor di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Senin, 6 Maret 2023 hingga hari ini, Rabu, 8 Maret 2023. Para warga yang hilang itu diduga masih tertimbun material longsoran dengan kedalaman hingga 4 meter.

Dalam kunjungan lapangan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto memastikan tim gabungan yang mulai dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri dan relawan terus melakukan upaya pencarian, pertolongan dan evakuasi. Suharyanto meminta agar hal itu diprioritaskan hingga batas yang ditentukan pada masa tanggap darurat.
"Bagi 35 warga yang masih dinyatakan hilang ini kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk ditemukan," jelas Suharyanto.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (dua kanan) saat meninjau lokasi terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Kampung Genteng, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Rabu, 8 Maret 2023. (BNPB)
Suharyanto memastikan bahwa personel tim satgas gabungan akan ditambah, mengingat medan cakupan yang terdampak tanah longsor cukup luas dan memerlukan lebih banyak lagi anggota. Di samping itu BNPB dan Basarnas serta Brimob juga akan mengupayakan anjing pelacak agar proses pencarian, pertolongan dan evakuasi dapat lebih maksimal.
"Basarnas, TNI, Polri ini bekerja terus menerus. Bahkan unsur TNI, Polri ini ditambah terus. Ratusan personel brimob ditambah anjing pelacak untuk membantu pasukan yang sudah ada," kata Suharyanto.
Menurut Suharyanto, kendala utama dalam proses pencarian, pertolongan dan evakuasi juga berasal dari faktor cuaca. Dalam kurun waktu sepekan terakhir, kondisi cuaca di Pulau Serasan selalu turun hujan hampir sepanjang hari dengan intensitas ringan hingga tinggi. Kondisi tersebut tentunya tidak memungkinkan untuk dilakukan proses pencarian sehingga harus dihentikan sementara.
"Tetapi karena terkendala cuaca, hujan terus ini kadang-kadang dihentikan," kata Suharyanto.
Melihat kondisi lapangan seperti demikian, Suharyanto bersama Gubernur Kepulauan Riau telah sepakat akan melakukan koordinasi dan kerja sama dengan BRIN, BMKG dan TNI untuk kemungkinan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Selain untuk meminimalisir dampak curah hujan, Suharyanto berharap nantinya dengan TMC dapat memperlancar proses pencarian, pertolongan dan evakuasi.
"BNPB bekerja sama dengan BMKG, BRIN dan TNI AU akan menggelar teknologi modifikasi cuaca di Pulau Serasan. Sehingga cuaca bisa terang dan pencarian bisa dilakukan," pungkas Suharyanto.
Adapun korban meninggal dunia dalam bencana tanah longsor di Kecamatan Serasan ada sebanyak 15 orang. Pada hari ini, Rabu, 8 Maret 2023 hingga pukul 15.00 WIB, tim satgas gabungan secara efektif berhasil menemukan kembali jasad korban. Penambahan temuan itu masih akan didata dan diidentifikasi lebih lanjut untuk kemudian dilaporkan sebagai data nasional. (***)
Baca berita dan artikel Indomedia.co lainnya di Google News
Editor
: Suwardi Sinaga
SHARE:
Tags
Berita Terkait

Banjir di Parigi Moutong, Satu Orang Meninggal

Banjir Terjadi di Mappi, 639 Jiwa Terdampak

Tiga Warga Jayawijaya Meninggal Akibat Longsor

17 Rumah di Simalungun Rusak Berat Diterjang Puting Beliung

Banjir Bandang Deli Serdang: Dua Rumah Rusak Berat, Satu Mobil Hanyut

Wakatobi Diguncang Gempa di Hari Fitri
Komentar