Tuntut Kekurangan Lahan, Warga Batu Sondat Batahan Demo PTPN 4

MS Putra - Senin, 08 Juli 2024 21:19 WIB
Tuntut Kekurangan Lahan, Warga Batu Sondat Batahan Demo PTPN 4
Istimewa
Warga Desa Batu Sondat, Kecamatan Batahan, Kabupaten Madina, Provinsi Sumut menggelar aksi damai di PTPN 4, Senin, 8 Juli 2024.
indomedia.co - Warga Desa Batu Sondat, Kecamatan Batahan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Provinsi Sumatera Utara menggelar aksi damai di PTPN 4, Senin, 8 Juli 2024.

Warga Batu Sondat yang tergabung dalam KUD Setia Abadi melakukan aksi menuntut kekurangan lahan koperasi yang selama ini dijanjikan pihak PTPN 4 selaku bapak angkat.

Di sela aksi, koordinator sekaligus penanggung jawab aksi, Najamuddin kepada wartawan menjelaskan bahwa permasalahan antara KUD Setia Abadi dengan bapak angkat (PTPN 4) adalah terkait harga TBS yang tidak sesuai dengan harga pedoman dari Disbun atau harga PKS sekitar Batu Sondat.

"Bila dibandingkan dengan PKS PT TBS Tandikek dengan PKS Timur PTPN 4, selisih harganya lebih dari 400 rupiah/kg. Jadi jelas, kerugian kami dari nilai jual TBS 400 rupiah/kg," ungkapnya.

Lalu Najamuddin menuturkan tentang pembangunan kebun plasma KUD Setia Abadi itu dari dana revitalisasi akad kredit dengan Bank Mandiri.

Namun ternyata lanjutnya, setelah utang KUD kepada Bank Mandiri lunas, ternyata masih ada lagi Rp23 miliar utang kepada bapak angkat (PTPN 4).

"Utang 23 M tersebut tidak jelas keseluruhannya dan apa dasarnya. Penggunaannya untuk apa saja dan pihak PTPN 4 tidak menjelaskan rinciannya secara tertulis," pungkasnya.

Realisasi Kekurangan Areal Plasma KUD Setia Abadi

Awalnya, izin lokasi yang terbit 2.400 ha untuk 1.200 anggota KUD (Desa Batusondat, Kampung Kapas, Bintungan dan Muara Pertemuan) dan akad kreditnya cair Rp110 M. Namun tidak bisa dikuasai dan dibangun oleh pihak PTPN 4.

Setelah itu imbuhnya, sesuai kesepakatan Izin lokasi berubah menjadi 1.000 ha, tapi khusus untuk masyarakat Desa Batu Sondat.

Namun sampai saat ini yang terealisasi hanya 212 ha. Itupun lahannya tidak produktif semuanya dan hanya 110 ha yang produksi maksimal.

Atas kronologis diatas tambahnya, sebelum tuntutan mereka terealisasi, maka lahan yang dipatok, akan distanvaskan pihaknya.

"Penyetopan tangki CPO, inti dan TBS yang keluar masuk PTPN 4 juga akan kami lakukan sampai aspirasi warga direalisasikan oleh bapak angkat dalam hal ini PTPN 4," paparnya mengakhiri. (***)

Baca berita dan artikel Indomedia.co lainnya di Google News

Editor
: Suwardi Sinaga
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru