Bulog Wajib Serap 3 Juta Ton Beras Petani
Suwardi Sinaga - Jumat, 31 Januari 2025 15:24 WIB

Facebook Kementerian Pertanian Republik Indonesia
Wamentan Sudaryono.
indomedia.co -Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, menginstruksikan Perum Bulog untuk aktif menyerap gabah sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram. Langkah ini diambil seiring dengan dimulainya musim panen di sejumlah daerah. Wamentan menargetkan Bulog mampu menyerap gabah setara dengan 3 juta ton beras guna mempercepat pencapaian swasembada pangan.
Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar, menjelaskan bahwa dengan alokasi anggaran sebesar Rp3 triliun, kebijakan HPP yang telah ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan petani lokal.
"Dengan anggaran ini, kita tidak hanya menjamin pendapatan petani, tetapi juga memastikan anggaran pertanian senilai Rp149 triliun untuk subsidi pupuk, benih, irigasi, alat mesin pertanian, dan lainnya," kata Sudaryono usai menghadiri Rapat Kerja Nasional bersama Bulog di Jakarta pada Sabtu, 25 Januari 2025.
Wamentan Sudaryono menyebutkan, Kementerian Pertanian (Kementan) telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi pangan, termasuk melalui Program Penambahan Areal Tanam (PAT). Pada 2024, Kementan berhasil mengelola 1,7 juta hektare lahan yang memungkinkan panen dua kali setahun. Di 2025, Kementan menargetkan penambahan 2,5 juta hektare lahan tanam baru, dengan 500 ribu hektare di antaranya dikelola oleh TNI.
"Kita harus bekerja secara gotong royong karena produksi pangan terus meningkat. Penting untuk segera mengakselerasi langkah-langkah yang mendukung target ini," ujar Sudaryono.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia diproyeksikan akan mengalami surplus gabah sebanyak 7 juta ton pada Mei 2025, atau setara dengan 4 juta ton beras. Surplus ini diharapkan dapat mendorong petani untuk terus meningkatkan produksi pangan guna mencapai swasembada pangan.
Selain beras, pemerintah juga memberikan perhatian khusus pada sektor jagung. Polri pun ditugaskan untuk mendukung penanaman jagung guna memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, telah menginstruksikan Kementerian Perdagangan untuk mempersiapkan pasar ekspor untuk menyikapi surplus jagung yang diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat.
"Dengan kerja sama yang baik, kita dapat mewujudkan swasembada pangan yang lebih kuat. Dukungan penuh dari Presiden akan memastikan manfaat kebijakan ini dirasakan oleh masyarakat," ujar Sudaryono.
Wamentan juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap distribusi dan penyerapan gabah agar terhindar dari potensi penyelewengan yang dapat merugikan petani dan masyarakat.
"Kerja kita saat ini sangat cepat, tetapi pengawasan tetap harus diperkuat untuk menghindari penyelewengan yang merugikan petani dan masyarakat," tegasnya.
Sudaryono berharap langkah-langkah ini dapat memperkuat ketahanan pangan Indonesia, mengurangi ketergantungan pada impor, dan meningkatkan kesejahteraan petani. ***
Baca berita dan artikel Indomedia.co lainnya di Google News
Ikuti berita dan artikel lainnya di Saluran WhatsApp Indomedia.co
Editor
: Suwardi Sinaga
SHARE:
Tags
Berita Terkait

Ribuan Petani Singkong Lampung Geruduk Pabrik Tapioka, Mentan Panggil Importir

Nilai Tukar Petani November 2024 Naik 0,49 Persen

Hendri Tumbur Simamora Prihatin Nasib Petani Bawang

Prabowo Teken Aturan Penghapusan Utang Petani, Nelayan dan UMKM

Prabowo Bakal Hapus Utang Petani dan Nelayan, Propos: Kebijakan Pro Rakyat

Program PBM Undhira Kembangkan Minuman Kombucha, Kembalikan Gairah Petani Salak Sibetan di Karangasem
Komentar