Indonesia Punya Bank Emas Sekarang

Suwardi Sinaga - Minggu, 02 Maret 2025 20:48 WIB
Indonesia Punya Bank Emas Sekarang
Antam
Ilustrasi.

indomedia.co - Dalam rangka mendukung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terus mendorong inovasi dan penguatan ekosistem keuangan nasional, PT Pegadaian dan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) meluncurkan Bank Emas. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap investasi emas dan mengoptimalkan aset emas nasional.

Peresmian Bank Emas (Bullion Services) Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia ini dilaksanakan di Gade Tower, Jakarta, pada Rabu, 26 Februari 2025. Peresmian tersebut dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Hadir pula dalam acara tersebut Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar, Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, serta jajaran pejabat lainnya.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa Indonesia, menjelang 80 tahun kemerdekaannya, untuk pertama kalinya memiliki Bank Emas. Presiden juga mengapresiasi semua pihak yang telah bekerja keras selama lebih dari 4 tahun untuk mewujudkan Bank Emas ini.

"Hari ini, menjelang 80 tahun kita merdeka, dengan bangga Indonesia yang memiliki cadangan emas terbesar ke-6 di dunia, kini untuk pertama kalinya memiliki Bank Emas. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras mewujudkannya. Penghargaan saya kepada Menteri Perekonomian, Menteri BUMN, Direksi Bank Himbara, Direksi Pegadaian, Direksi Bank Syariah Indonesia, dan semua yang terlibat," ujar Presiden Prabowo.

Presiden juga menjelaskan bahwa produksi emas nasional meningkat dari 100 ton per tahun menjadi 160 ton, dan dengan adanya Bank Emas, ekosistem pelayanan akan diperbaiki untuk mempercepat tabungan emas dan meningkatkan cadangan emas Indonesia.

"Kami harapkan ini akan menambah Produk Domestik Bruto sekitar Rp245 triliun, memperluas devisa, menghemat devisa negara, serta meningkatkan stabilitas moneter melalui likuiditas emas," lanjutnya.

Menteri BUMN, Erick Thohir, menyatakan bahwa peresmian Bank Emas ini merupakan langkah historis bagi Indonesia. Erick menjelaskan bahwa Indonesia saat ini memiliki cadangan emas sekitar 201 ton, meski masih tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Singapura yang memiliki 228 ton. Dengan percepatan produksi emas nasional, cadangan emas Indonesia diproyeksikan meningkat signifikan dalam lima tahun ke depan.

"Dalam lima tahun ke depan, berdasarkan data dari Pegadaian saja, cadangan emas Indonesia bisa meningkat menjadi 219 ton, dan BSI juga akan berkontribusi besar dalam hal ini," jelas Erick.

Bank Emas ini juga diharapkan menjadi solusi bagi masyarakat yang selama ini menyimpan emas secara pribadi dan belum terintegrasi dalam sistem keuangan formal. Diperkirakan terdapat sekitar 1.800 ton emas yang beredar di masyarakat dalam berbagai bentuk. Melalui layanan seperti tabungan emas, gadai emas, serta perdagangan emas yang dikelola secara profesional, masyarakat diharapkan dapat lebih percaya pada sistem keuangan formal yang aman dan transparan.

"Bank Emas ini memungkinkan masyarakat untuk menyimpan dan mengalirkan investasinya ke dalam sistem keuangan yang lebih aman. Kami berharap ini dapat memperluas inklusi keuangan dan meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Erick.

Pada akhir Desember 2024, Pegadaian yang tergabung dalam Holding BRI telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjalankan kegiatan usaha bullion. Pegadaian kini dapat menyediakan layanan deposito emas, pinjaman modal kerja emas, jasa titipan emas, hingga perdagangan emas. Dengan lebih dari 90% agunan gadai berupa emas dan memiliki ruang penyimpanan emas berstandar internasional terbesar di Indonesia, Pegadaian siap menjadi lembaga utama dalam penyaluran dan pengelolaan investasi emas di Tanah Air.

Sejak meluncurkan fitur Deposito Emas melalui aplikasi Pegadaian Digital pada 15 Januari 2025, Pegadaian telah mencatat saldo Deposito Emas lebih dari 300 kilogram. Kehadiran layanan bullion ini diharapkan mempermudah masyarakat dalam berinvestasi emas dan mengoptimalkan aset emas mereka melalui berbagai produk Pegadaian.

Selain Pegadaian, BSI juga meluncurkan layanan Bank Emas pada tahun 2025 dengan fokus pada penitipan emas dan perdagangan emas. Dengan ekosistem ekonomi syariah yang mengelola bisnis emas secara end-to-end, BSI bertekad menjadi market leader dalam usaha bank emas syariah di Indonesia.

Nasabah BSI kini dapat dengan mudah membeli dan menyimpan emas melalui produk Tabungan E-mas BSI yang tersedia di aplikasi BYOND by BSI. Produk ini memungkinkan masyarakat untuk memulai investasi emas dengan nominal terjangkau, mulai dari 0,05 gram atau kurang dari Rp100 ribu.

Dengan inovasi dan pengembangan yang terus dilakukan, baik Pegadaian maupun BSI optimistis dapat semakin memperkuat ekosistem investasi emas di Indonesia, memberikan lebih banyak pilihan bagi masyarakat, serta mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis emas yang lebih inklusif dan berkelanjutan. ***

Baca berita dan artikel Indomedia.co lainnya di Google News

Ikuti berita dan artikel lainnya di Saluran WhatsApp Indomedia.co

Editor
: Suwardi Sinaga
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru