Houthi Serang Kapal Amerika di Teluk Aden dan Kapal Israel di Samudera Hindia
Suwardi Sinaga - Kamis, 25 April 2024 18:34 WIB
Kapal tanker Marlin Luanda yang berlayar di Teluk Aden terbakar setelah misil dari kelompok Houthi mengenai kapal tersebut dalam serangan pada 27 Januari 2024.
indomedia.co - Pemberontak Houthi Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap kapal Amerika Serikat di Teluk Aden dan terhadap kapal Israel yang berlayar di Samudera Hindia pada Rabu, 24 April 2024.
Kapal Amerika di dekat Selat Bab el-Mandeb yang strategis melihat ledakan di kejauhan. Ledakan itu, yang dilaporkan pusat Operasi Perdagangan Maritim Inggris, terjadi setelah kelompok Houthi sempat menurunkan intensitas serangannya setelah melancarkan puluhan serangan terhadap kapal-kapal di wilayah itu sebagai respons atas perang Israel yang berkelanjutan melawan Hamas di Jalur Gaza.
Dilansir dari VOA Indonesia, ledakan terjadi sekitar 130 kilometer tenggara Djibouti di Teluk Aden. Perusahaan keamanan maritim swasta Ambrey secara terpisah melaporkan serangan tersebut.
Houthi telah melancarkan lebih dari 50 serangan terhadap pelayaran, menyita satu kapal dan menenggelamkan kapal lainnya sejak November tahun lalu, menurut Administrasi Maritim Amerika Serikat. Serangan Houthi telah berkurang dalam beberapa pekan terakhir karena pemberontak itu menjadi sasaran kampanye serangan udara pimpinan Amerika di Yaman dan pelayaran melalui Laut Merah dan Teluk Aden menurun karena ancaman itu.
Houthi menyatakan akan melanjutkan serangan sampai Israel mengakhiri perangnya di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 34.000 warga Palestina di sana. Kapal-kapal yang menjadi sasaran Houthi sebagian besar memiliki sedikit atau tidak ada hubungan langsung dengan Israel, Amerika Serikat, atau negara-negara lain yang terlibat dalam perang tersebut. Para pemberontak juga telah menembakkan rudal ke arah Israel, meskipun sebagian besar rudal-rudal itu gagal atau berhasil dicegat.
Serangan terhadap pelayaran telah meningkatkan profil Houthi, anggota sekte minoritas Islam Syiah Zaydi, yang memerintah Yaman selama 1.000 tahun hingga 1962. Kelompok tersebut merebut Sanaa, ibu kota Yaman, pada akhir 2014. Koalisi pimpinan Saudi telah memerangi kelompok tersebut dalam konflik yang menemui jalan buntu sejak 2015. (***)
Baca berita dan artikel Indomedia.co lainnya di Google News
Editor
: Suwardi Sinaga
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Ribuan Pager Anggota Hizbullah Meledak Bersamaan, Sembilan Orang Meninggal
Hamas Konfirmasi Ismail Haniyeh Tewas Akibat Serangan Israel di Iran
Lima Nahdliyin Bertemu Presiden Israel, PBNU Minta Maaf
Lima Nahdliyin Bertemu Presiden Israel, PBNU: Mereka Tak Paham Geopolitik
Biden Teken UU Menarget Perdagangan Captagon di Suriah
Iran Serang Israel Berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB
Komentar