Israel Balas Serangan Iran

Suwardi Sinaga - Sabtu, 26 Oktober 2024 09:39 WIB
Israel Balas Serangan Iran
AP via VOA Indonesia
Dalam tangkapan layar video yang dirilis oleh Pasukan Pertahanan Israel Sabtu pagi, 26 Oktober 2024, juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengumumkan bahwa IDF sedang melakukan serangan.
indomedia.co - Israel merespons serangan Iran dengan menyerang target militer sebagai balasan atas serangan Teheran terhadap Israel pada Sabtu dini hari, 26 Oktober 2024.

Media Iran melaporkan sejumlah ledakan terdengar di Teheran, ibu kota Iran dan di kota terdekat, Karaj, Sabtu, 26 Oktober 2024.

Timur Tengah telah diliputi ketegangan mengantisipasi kemungkinan pembalasan Israel atas serangkaian rudal balistik yang diluncurkan oleh Iran pada 1 Oktober, di mana sekitar 200 rudal balistik ditembakkan ke Israel. Insiden tersebut merupakan serangan langsung kedua Iran terhadap Israel dalam enam bulan terakhir.

"Menanggapi serangan terus-menerus selama berbulan-bulan dari rezim di Iran terhadap Negara Israel – saat ini Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defence Force/IDF) sedang melakukan serangan tepat sasaran terhadap target militer di Iran," kata Pasukan Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan, dilansir dari VOA Indonesia.

Israel mengatakan bahwa pihaknya memiliki hak dan kewajiban untuk menanggapi serangan dari Teheran dan proksinya, yang mencakup serangan rudal yang diluncurkan dari wilayah Iran.

"Kami memobilisasi kemampuan defensif dan ofensif dalam skala penuh," tambahnya.

Televisi pemerintah Iran melaporkan bahwa beberapa ledakan kuat terdengar di sekitar ibu kota Teheran. Media semi-resmi Iran juga menyebutkan bahwa ledakan serupa terdengar di kota terdekat, Karaj.

Mengutip kantor berita Tasnim, Reuters melaporkan bahwa "sejauh ini belum ada laporan tentang suara roket atau pesawat terbang di langit Teheran.

Televisi pemerintah mengutip pejabat intelijen Iran yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa asal ledakan keras itu "bisa jadi dari aktivasi sistem pertahanan udara Iran."

Pemerintah Iran berulang kali memperingatkan Israel untuk tidak melancarkan serangan. Mereka menyatakan bahwa setiap agresi terhadap Iran akan direspons dengan balasan yang lebih kuat.

Memberitahu Washington

Serangan Israel terjadi bersamaan dengan kembalinya Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken dari lawatan ke Timur Tengah.

VOA menanyakan kepada Dewan Keamanan Nasional apakah Presiden Joe Biden sudah diberitahu mengenai ledakan di Iran. Juru bicara dewan Sean Savett tidak menanggapi secara langsung, tapi mengetahui adanya serangan.

"Kami memahami bahwa Israel melakukan serangan terarah terhadap target militer di Iran sebagai latihan membela diri dan sebagai tanggapan atas serangan rudal balistik Iran terhadap Israel pada 1 Oktober," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Sean Savett.

Seorang pejabat pertahanan Amerika mengatakan kepada VOA bahwa "kami diberitahu sebelumnya" mengenai serangan itu, "tetapi kami tidak terlibat."

Seluruh pasukan tambahan Amerika yang dikerahkan Pentagon ke Timur Tengah pada awal bulan ini telah tiba di wilayah tersebut sebelum serangan Israel terhadap Iran, kata pejabat pertahanan Amerika lainnya kepada VOA.

Sebelumnya pada Jumat, 25 Oktober 2024, Komando Pusat AS, yang mengawasi pasukan AS di Timur Tengah, mengumumkan kedatangan jet tempur F-16 tambahan dari Jerman.

Setelah serangan itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan para pemimpin Iran telah melakukan "kesalahan besar" dan memperingatkan bahwa mereka akan "membayarnya".

Washington berupaya mencegah konflik semakin meluas. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan pada Rabu, 23 Oktober 2024, bahwa pembalasan Israel seharusnya tidak menyebabkan eskalasi yang lebih besar, menurut Reuters.

Televisi pemerintah Suriah mengatakan ledakan juga terdengar di pedesaan Damaskus dan wilayah tengah.

Menteri Pertahanan Israel menyatakan minggu ini bahwa musuh akan "membayar harga yang mahal" karena berusaha untuk melukai Israel.

Dalam beberapa minggu terakhir, Israel meningkatkan serangannya terhadap militan Hamas di Gaza dan sekutunya yang didukung Iran, Hizbullah, di Lebanon. Perang tersebut dipicu setahun yang lalu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di wilayah selatan Israel. ***

Baca berita dan artikel Indomedia.co lainnya di Google News

Ikuti berita dan artikel lainnya di Saluran WhatsApp Indomedia.co

Editor
: Suwardi Sinaga
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru