Trump Tunda Pelarangan TikTok di AS

Suwardi Sinaga - Selasa, 21 Januari 2025 19:50 WIB
Trump Tunda Pelarangan TikTok di AS
TikTok
TikTok.
indomedia.co -Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin, 20 Januari 2025, menandatangani perintah eksekutif yang menunda selama 75 hari penegakan larangan aplikasi video pendek populer TikTok yang dijadwalkan untuk ditutup pada tanggal 19 Januari lalu.

Layanan video pendek yang digunakan oleh 170 juta orang Amerika itu sempat dinonaktifkan untuk pengguna AS pada hari Sabtu, 18 Januari 2025, beberapa jam sebelum undang-undang yang mengatakan bahwa aplikasi tersebut harus dijual oleh pemiliknya, perusahaan China ByteDance, dengan alasan keamanan nasional mulai berlaku pada hari Minggu. Para pejabat AS mengatakan bahwa di bawah ByteDance, terdapat risiko penyalahgunaan data warga Amerika.

TikTok memulihkan akses pada hari Minggu, 19 Januari 2025, dan berterima kasih kepada Trump karena memberikan jaminan kepada TikTok dan mitra bisnisnya bahwa mereka tidak akan menghadapi denda besar untuk tetap menjalankan aplikasi tersebut. Aplikasi dan situs web tersebut beroperasi pada hari Senin, tetapi TikTok masih belum tersedia untuk diunduh di toko aplikasi Apple dan Google, yang menunjukkan bahwa kedua perusahaan tersebut sedang menunggu jaminan hukum yang lebih jelas.

Dilansir dari VOA Indonesia, perintah Trump beberapa jam setelah ia dilantik pada hari Senin mengarahkan jaksa agung agar tidak menegakkan hukum "untuk memberi pemerintahan saya kesempatan untuk menentukan tindakan yang tepat sehubungan dengan TikTok."

Perintah tersebut mengarahkan Departemen Kehakiman untuk mengeluarkan surat kepada perusahaan-perusahaan seperti Apple Alphabet, Google, dan Oracle yang menyediakan layanan untuk TikTok "menyatakan bahwa tidak ada pelanggaran undang-undang dan tidak ada tanggung jawab atas tindakan apa pun yang terjadi selama periode yang ditentukan di atas."

Perdebatan tentang TikTok muncul pada saat yang menegangkan dalam hubungan AS-China. Trump mengatakan bahwa ia bermaksud mengenakan tarif pada China tetapi juga mengindikasikan bahwa ia berharap untuk memiliki lebih banyak kontak langsung dengan pemimpin China.

"Terus terang, kita tidak punya pilihan. Kita harus menyelamatkannya," kata Trump dalam sebuah rapat umum pada hari Minggu menjelang pelantikannya, seraya menambahkan bahwa AS akan mengupayakan usaha patungan untuk memulihkan aplikasi yang digunakan oleh separuh warga Amerika itu. ***

Baca berita dan artikel Indomedia.co lainnya di Google News

Ikuti berita dan artikel lainnya di Saluran WhatsApp Indomedia.co

Editor
: Suwardi Sinaga
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru